Desa Ngoro Oro merupakan salah satu desa yang berlokasikan di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak hanya sebagai sebuah desa saja, akan tetapi juga menjadi destinasi tepat, entah itu untuk berwisata maupun belajar banyak hal. Sebagai salah satu desa wisata Jogja, memiliki berbagai macam potensi.
Mulai dari pesona alam, kegiatan, maupun tradisi dan kebudayaan masyarakatnya. Selain itu, Ngoro Oro juga menjadi tempat yang mengerti akan kebutuhan dan keinginan setiap pengunjungnya.
Anda akan merasakan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Berbagai kegiatan seru bisa Anda lakukan bersama orang-orang terkasih. Bahkan, pengalaman wisata yang belum pernah Anda rasakan, bisa didapatkan dengan berkunjung ke desa ini.
Kondisi Demografis Desa Ngoro Oro
Seperti yang Anda tahu, suatu wilayah, entah itu kota, kecamatan, kabupaten, maupun desa, pastilah memiliki kondisi demografis yang berbeda-beda. Begitu pulalah dengan Ngoro Oro ini.
Demografis sendiri sangat berkaitan dengan dinamika kependudukan manusia. Umumnya, demografis ini dapat meliputi ukuran, struktur, distribusi penduduk, hingga jumlah penduduk yang berubah setiap waktunya.
Hal ini bisa terjadi akibat dari kelahiran, kematian, migrasi, hingga penuaan. Sementara itu, kondisi demografis Ngoro Oro ini, telah menciptakan berbagai macam potensi dan keberagaman yang terjadi di masyarakatnya.
Hal inilah yang kemudian membuat desa wisata Ngoro Oro memiliki kekayaan tradisi maupun kebudayaan masyarakatnya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini informasinya.
Luas Wilayah
Desa Ngoro Oro memiliki luas wilayah mencapai 753.7909 Ha. Pada luas wilayah ini, pemerintah desa maupun masyarakatnya telah memanfaatkannya untuk kepentingan bersama.
Dalam luasan wilayah tersebut, berdiri rumah-rumah masyarakat desa setempat. Selain itu, juga terdapat tempat maupun fasilitas umum, misalnya masjid, kantor desa, balai padukuhan, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu saja, luasan wilayah ini juga masyarakat manfaatkan untuk kegiatan pertanian, salah satunya adalah lahan sawah. Selain untuk menghidupi dan mencukupi bahan pangan setiap harinya, lahan sawah tersebut juga menjadi salah satu mata pencaharian penduduk sekitar.
Selain terdapat bangunan, luas wilayah ini juga memiliki banyak lahan kosong yang biasa masyarakat manfaatkan untuk kepentingan lainnya. Kemudian, Ngoro Oro juga memiliki lahan yang belum banyak tanaman.
Hal ini yang seringkali membuat Ngoro Oro cocok sebagai daerah binaan maupun pengembangan. Apalagi, wilayah yang cukup luas, membuat Ngoro Oro memiliki banyak potensi.
Menariknya lagi, luas wilayah Ngoro Oro ini membuat siapa saja dapat dengan mudah menemukan relai atau menara pemancar relai televisi, baik itu televisi lokal maupun nasional.
Jumlah Padukuhan
Desa Ngoro Oro terdiri atas Sembilan padukuhan. Padukuhan tersebut antara lain, Padukuhan Tawang, Padukuhan Sepat, Padukuhan Gembyong, Padukuhan Klegung, Padukuhan Gunungasem, Padukuhan Salaran, Padukuhan Senggotan, Padukuhan Soka, dan juga Padukuhan Jatikuning.
Masing-masing padukuhan tersebut, memiliki ciri khas dan potensi masing-masing. Sebagai contoh, Padukuhan Tawang terkenal dengan keindahan alamnya, sedangkan Padukuhan Gembyong memiliki pertanian yang berpotensi, begitu pula padukuhan lainnya.
Jumlah Penduduk
Desa Ngoro Oro termasuk salah satu desa yang memiliki banyak penduduk. Jumlah penduduk di desa ini kurang lebih 3.685 jiwa.
Jumlah penduduk ini terdiri dari anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, hingga lansia, baik itu penduduk laki-laki maupun perempuan. Namun, jumlah penduduk ini akan terus berubah seiring berjalannya waktu.
Entah itu akan menjadi lebih banyak atau sebaliknya. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.
Seperti halnya kelahiran, kematian, migrasi, dan faktor lainnya. Meskipun begitu, masyarakat desa setempat hidup dengan baik, gotong royong, rukun, dan saling peduli satu sama lain.
Batas Wilayah
Desa Ngoro Oro, terletak pada lokasi yang cukup strategis. Untuk batas wilayahnya sendiri, sebelah utara, berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan Sleman.
Sedangkan sebelah selatan, berbatasan dengan Desa Nglanggeran. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Patuk.
Terakhir, sebelah timur berbatasan dengan Desa Terbah. Jarak Ngoro Oro ke ibu kota kecamatan terdekat hanya membutuhkan sekitar 7 Km dengan waktu tempuh 10 menit. Sedangkan jarak ke ke ibu kota kabupaten sekitar 28 Km dengan waktu tempuh selama 30 menit.
Setelah mengetahui kondisi demografis desa Ngoro Oro, kini Anda mendapatkan sedikit gambaran sebelum berkunjung bukan?
Belajar tentang pengelolaan Ekowisata dan pariwisata berkelanjutan dapat anda lakukan di berbagai desa wisata yang ada di Jogjakarta. Hampir sebagian besar desa wisata jogja menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan maupun prinsip ekowisata.